Jumat, 20 September 2013

Interview Result



Narasumber : Bp. Hamdan (Modin)
Guru Pengampu : Bp. H. Moh.Amin,S.Ag

KELOMPOK VII
                                                                   KELAS : XI IPA



NAMA KELOMPOK :
1.      KHOIRIL UMMAH                           (24)
2.      LILA NOR ARDIANI                        (28)
3.      LULUK FATIMAH                            (29)
4.      NURUL IDA ROCHMANA              (40)
5.      RATRI PUSPITA SARI                     (41)
6.      WARDAH AINUR RIZQI                 (48)


MADRASAH ALIYAH NU BANAT KUDUS 
 JL. KHM. Arwani Amin Krandon Kudus  ' (0291) 443143 
                     TAHUN PELAJARAN 2011/2012 


BAB 1- PENDAHULUAN
1.                  LATAR BELAKANG
      Manusia hidup didunia ini tidak  selamanya,dia akan menemui dengan yang namanya ajal atau kematian.Apabila manusia telah mati maka terhentilah semua amal perbuatannya didunia ini.Dalam Islam kita diajarkan yang namanya toleransi antar umat beragama.
Kita sebagai umat Islam Apabila ada tetangga atauseorang muslim yang  meninggal dunia,hendaknya kita ikut berbela sungkawa yaitu dengan cara mengikuti proses  Memandikan, Mengafani, Menyalatkan, dan Menguburkannya. Hal seperti ini sangat dianjurkan oleh nabi kita Muhammad SAW.Adapun hukum mengikuti proses pengurusan jenazah bagi kaum muslimadalah Fardhu Kifayah.
      Kita sebagai umat muslim yang taat akan syariat islam, hendaknya dapat mengetahui dan memahami tentang pengurusan jenazah. Yaitu 4 perkara (Memandikan, Mengafani, Menyalatkan, dan Menguburkan). Dalam laporan ini, akan dibahas bagaimana tata cara memandikan jenazah, mengafani jenazah, menyalatkan jenazah, dan menguburkan jenazah.
2.                  RUMUSAN MASALAH
1.         Peralatan apa sajakah yang diperlukan untuk pengursan jenazah ?
2.         Bagaimana tata cara memandikan jenazah ?
3.         Bagaimana tata cara mengafani jenazah ?
4.         Bagaimana tata cara menyalatkan jenazah ?
5.         Bagaimana tata cara menguburkan jenazah ?

3.                  TIM PENYUSUN
Reporter          :  Lila Nor Ardiani.
                           Khoiril Ummah.
Penulis             : Wardah Ainur Rizqi.
                           Nurul Ida Rochmana.
Editor              :  Luluk Fatimah.
                           Ratri Puspita Sari.

BAB 2- PEMBAHASAN
1.                  Bahan dan Alat :
-  Air
-  Wangi-wangian.
-  Sabun dan Shampo
-  Kembang.
-  Gayung/ selang.
-  Drem (tempat air).
-  Orang yang bertugas memandikan jenazah.
-  Lokasi pemandian jenazah dan diusahakan ditempat yang tertutup.

2.                  Tata cara memandikan jenazah :
1.      Jenazah dipangku oleh beberapa orang atau ditempatkan ditempat yang agak tinggi agar air bisa mengalir.
2.      Jenazah ditutup dengan kain basahan sehingga arat utamanya tidak terlihat. Sebaiknya jenazah dimandikan ditempat yang tertutup.
3.      Saat memandikan jangan lupa niatnya :
نويت الغسل ان هذا الميت/ هذهالميّتةللهتعالى.
4.      Saat membersihkan badannya, jangan lupa tahan perlahan-lahan perutnya agar kotoran dapat keluar.
5.      Kepala jenazah hendaknya ditinggikan, agar air tidak mengalir ke kepala.
6.      Bersihkan mulut jenazah, gosok giginya, bersihkan juga hidung secara perlahan-lahan. Siramkan air keseluruh tubuh jenazah, lebih baik jika mendahulukan anggota bagian kanan kemudian anggota bagian kiri.Lalu wudhukan seperti wudhu untuk sholat.
7.      Mandikan jenazah dengan air sabun, lalu air bersih yang sudah dicampur dengan kapur barus atau wangi-wangian.
8.      Saat memandikan jenazah hendaknya dengan lembut dan perlahan-lahan ketika menggosok, membersihkan dan membalik anggota tubuhnya.
9.      Jika dapat memandikan jenazah satu kali dan membasuh seluruh tubuhnya satu kali (1x), itulah yang wajib. Sunnah mengulangnya dalam bilangan ganjil.
10.  Sesudah dimandikan tapi keluar najis dan mengenai badannya maka harus dibuang najisnya dan wajib dimandikan kembali.
Tetapi jika najis nya keluar setelah dimandikan dan sudah ditempatkan diatas kain kafan, maka tidak perlu memandikannya lagi, tetapi hanya cukup membuang najisnya saja.
11.  Selesai dimandikan, hendaknya tubuh jenazah dikeringkan terlebih dahulu dengan kain kafan/handuk agar kain kafan nya tidak basah.

3.                  Tata cara mengafani jenazah :
1.      Siapkan kain kafan, bagi jenazah laki-laki 3 lapis dan 5 lapis bagi jenazah perempuan. Dengan panjang ± 13 meter, dan diberi wangi-wangian yang tidak mengandung alkohol.
2.      Jenazah diletakkan pada kain kafan yang telah disiapkan. Kalau jenazah terluka parah dan terus menerus mengeluarkan darah, maka dilapisi plastik agar kain kafannya tidak terkena darah. Lalu tangannya disedakepkan.
3.      Tutup lubang-lubang yang ada pada jenazah menggunakan kapas agar tidak menimbulkan bau dan mengeluarkan kotoran.
4.      Sela-sela jari tangan jenazah diberi kapas semua dan sela-sela jari kaki jenazah hanya diberi kapas pada bagian sela-sela jempol kaki.
5.      Terkadang kain kafan ada yang sudah dibuat baju dan ada juga yang masih berupa lembaran kain. Bagi jenazah perempuan bagian kepalanya ditutupi dengan kain berbentuk mukena/kerudung. Sedangkan bagi jenazah laki-laki wajahnya ditutupi dengan kapas yang besar.
6.      Lalu, jenazah dibungkus dengan kain kafan, sesudah itu di pocong 3 tali (kepala-perut-kaki). Baru setelah itu di sholati.

4.                  Tata cara menyalatkan jenazah :
1.      Semua jamaa’ah berdiri berdasarkan shof masing-masing dan dalam posisi menghadap qiblat.
Bagi jenazah laki-laki, posisi kepala berada di selatan.
Bagi jenazah perempuan, posisi kepala berada di utara.
2.      Berniat menyalatkan jenazah baik dalam hati maupun dilafadzkan.Seperti :
      اصلّى على هذا الميّت/ هذه الميّتة اربع تكبيراتٍ مستقبل القبلة اماما/مأموما لله تعالى.
3.      Takbir setelah niat itu termasuk Tajbirotul Ihram / Takbir pertama. Setelah itu dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah sampai selesai.
4.      Takbir ke 2 dilanjutkan dengan membaca sholawat Nabi Muhammad SAW. Seperti :
اللهمصلىعلىمحمدوعلىالمحمدكماصليتعلى ابراهيموعلىالابراهيموباركعلىمحمدوعلىالمحمد٠كماباركتعلىابراهيموعلىالابراهيم٠فىالعالمينإنّكحميدمجيدٌ٠
5.      Takbir ke 3 di ikuti dengan membaca do’a. seperti :
      اللهّماغفرله﴿لها﴾,وارحمه﴿ها﴾,وعافه﴿ها﴾,واعفعنه﴿ها﴾,
واكرمنزله﴿ها﴾,ووسعمدخله﴿ها﴾,واجعلالجنّةمسواه﴿ها﴾٠
6.      Takbir ke 4 di ikutidengan membaca do’a. seperti :
      اللهّملاتحرمنااجره﴿ها﴾,ولاتفتنّابعده﴿ها﴾,واغفرلناوله﴿ها﴾٠
7.      Ucapkan salam 2x, sambil menengok ke kanan dank e kiri sambil membacanya dengan lengkap.
السّلام عليكم ورحمة الله وبركاته٠
8.      Setelah selesai di sholatkan, jenazah diangkat menuju kuburan.

5.                    Tata cara menguburkan jenazah :
1.    Gali kuburan dengan kedalaman setinggi orang dewasa yang normal ±2 m, panjangnya sesuai dengan ukuran jenazah, lebar sekitar 70-80 cm.
2.    Siapkan kayu penutup / padung liang lahat secukupnya.
3.    Siapkan batu nisan atau benda apa saja untuk digunakan sebagai tanda kuburan.
4.   Siapkan pasaran atau keranda jenazah, jika jenazahhnya dewasa. Namun jika jenazahnya anak kecil cukup dipangku dengan kedua tangan.
5.    Jenazah diusung menuju kuburan.
6.   Keranda yang berisi jenazah di letakkan di sebelah kiblat.
7.    Harus ada 2 orang yang siap menerima jenazah di dalam liang kubur.
8.   Jenazah diturunkan secara perlahan dengan mendahulukan sebelah kaki kanan
9.   Jenazah dibaringkan dan dimiringkan kea rah kiblat.
10. Berilah bantalan tanah liat di bawah kepala dan pipi jenazah sehingga wajahnya tetap menghadap kiblat.
11.  Semua tali pengikat kain kafan luar harus dibuka.
12. Bukalah juga kain kafan yang menutupi wajah dan kaki jenazah sehingga kulit muka dan kakinya bersentuhan langsung dengan tanah.
13. Tutuplah liang lahat dengan kayu dan padungyang telah disediakan.
14. Timbunlah liang kubur dengan tanah sehingga rata kembali.
15. Setiap orang yang hadir disunnatkan menyapukan tanah 3x sambil membaca do’a
16. Pasanglah batu nisan sebelum liang kubur selesai ditimbun.
17. Kemudian di talqin dan dibacakan do’a sebagai berikut :
اللهم يآ انيس كل وحيد ويا حاضِرا ليس يغيب٬ آنس وحدتنا ووحدته﴿ها﴾
وارحم غربتنا وغربته﴿ها﴾ ولقن حجته﴿ها﴾ ولا تفتنا بعده﴿ها﴾
واغفرلنا وله ﴿ها﴾ يآ الله يارب العالمين ربنا اغفرلنا ولإخواننا اللذين سبقونا باالإيمان ولا تجعل فى قلوبنا غلا للذين آمنوا ربنآ إنّك رؤف رحيم٬ سبحان ربك رب العزة عما يصفون وسلام على المرسلين والحمد لله رب العالمين٠
18. Setelah itu, pulanglah para penghantar itu secara bersama-sama.

·   Makanan tradisi pengiriman do’a untuk jenazah
1.      Apem    : Shodaqoh pada si jenazah tujuannya untuk mendo’akan si jenazah (Topi)
2.      Pisang   : Shodaqoh pada si jenazah tujuannya untuk mendo’akan si jenazah (Tongkat)
3.      Roti       : Shodaqoh pada si jenazah tujuannya untuk mendo’akan si jenazah (Bekal makanan untuk dimakan)
4.      Petek     : Shodaqoh pada si jenazah tujuannya untuk mendo’akan si jenazah (Pengharum)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MA'HAD AL-JAMI'AH WALISONGO SEMARANG