Narasumber : Bp. Hamdan (Modin)
Guru Pengampu : Bp. H. Moh.Amin,S.Ag
KELOMPOK VII
KELAS : XI IPA
NAMA
KELOMPOK :
1.
KHOIRIL
UMMAH (24)
2.
LILA
NOR ARDIANI (28)
3.
LULUK
FATIMAH (29)
4.
NURUL
IDA ROCHMANA (40)
5.
RATRI
PUSPITA SARI (41)
6.
WARDAH
AINUR RIZQI (48)
MADRASAH ALIYAH NU BANAT KUDUS
JL. KHM. Arwani Amin Krandon Kudus
' (0291) 443143
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
BAB 1- PENDAHULUAN
1.
LATAR BELAKANG
Manusia hidup didunia ini tidak selamanya,dia akan menemui dengan yang namanya
ajal atau kematian.Apabila manusia telah mati maka terhentilah semua amal
perbuatannya didunia ini.Dalam Islam kita diajarkan yang namanya toleransi
antar umat beragama.
Kita
sebagai umat Islam Apabila ada tetangga atauseorang muslim yang meninggal dunia,hendaknya kita ikut berbela
sungkawa yaitu dengan cara mengikuti proses Memandikan, Mengafani, Menyalatkan, dan Menguburkannya.
Hal seperti ini sangat dianjurkan oleh nabi kita Muhammad SAW.Adapun hukum mengikuti
proses pengurusan jenazah bagi kaum muslimadalah Fardhu Kifayah.
Kita sebagai umat muslim yang taat akan
syariat islam, hendaknya dapat mengetahui dan memahami tentang pengurusan
jenazah. Yaitu 4 perkara (Memandikan, Mengafani, Menyalatkan, dan Menguburkan).
Dalam laporan ini, akan dibahas bagaimana tata cara memandikan jenazah,
mengafani jenazah, menyalatkan jenazah, dan menguburkan jenazah.
2.
RUMUSAN MASALAH
1.
Peralatan apa sajakah yang diperlukan
untuk pengursan jenazah ?
2.
Bagaimana tata cara memandikan jenazah ?
3.
Bagaimana tata cara mengafani jenazah ?
4.
Bagaimana tata cara menyalatkan jenazah
?
5.
Bagaimana tata cara menguburkan jenazah
?
3.
TIM PENYUSUN
Reporter : Lila Nor Ardiani.
Khoiril Ummah.
Penulis : Wardah Ainur Rizqi.
Nurul Ida Rochmana.
Editor :
Luluk Fatimah.
Ratri Puspita Sari.
BAB 2- PEMBAHASAN
1.
Bahan dan Alat :
- Air
- Wangi-wangian.
- Sabun dan Shampo
- Kembang.
- Gayung/
selang.
- Drem
(tempat air).
- Orang yang bertugas memandikan jenazah.
- Lokasi pemandian jenazah dan diusahakan
ditempat yang tertutup.
2.
Tata cara memandikan
jenazah :
1. Jenazah
dipangku oleh beberapa orang atau ditempatkan ditempat yang agak tinggi agar
air bisa mengalir.
2. Jenazah
ditutup dengan kain basahan sehingga arat utamanya tidak terlihat. Sebaiknya jenazah
dimandikan ditempat yang tertutup.
3. Saat memandikan jangan lupa niatnya :
نويت الغسل ان هذا الميت/ هذهالميّتةللهتعالى.
4. Saat
membersihkan badannya, jangan lupa tahan perlahan-lahan perutnya agar kotoran
dapat keluar.
5. Kepala
jenazah hendaknya ditinggikan, agar air tidak mengalir ke kepala.
6. Bersihkan
mulut jenazah, gosok
giginya, bersihkan juga hidung secara perlahan-lahan. Siramkan air keseluruh
tubuh jenazah, lebih baik jika mendahulukan anggota bagian kanan kemudian
anggota bagian kiri.Lalu wudhukan seperti wudhu untuk sholat.
7. Mandikan
jenazah dengan air sabun, lalu air bersih yang sudah dicampur dengan kapur
barus atau wangi-wangian.
8. Saat
memandikan jenazah hendaknya dengan lembut dan perlahan-lahan ketika menggosok,
membersihkan dan membalik anggota tubuhnya.
9. Jika
dapat memandikan jenazah satu kali dan membasuh seluruh tubuhnya satu kali
(1x), itulah yang wajib. Sunnah mengulangnya dalam bilangan ganjil.
10. Sesudah
dimandikan tapi keluar najis dan mengenai badannya maka harus dibuang najisnya
dan wajib dimandikan kembali.
Tetapi
jika najis nya keluar setelah dimandikan dan sudah ditempatkan diatas kain
kafan, maka tidak perlu memandikannya lagi, tetapi hanya cukup membuang
najisnya saja.
11. Selesai
dimandikan, hendaknya tubuh jenazah dikeringkan terlebih dahulu dengan kain
kafan/handuk agar kain kafan nya tidak basah.
3.
Tata cara mengafani
jenazah :
1.
Siapkan kain
kafan, bagi jenazah laki-laki 3 lapis dan 5 lapis bagi jenazah perempuan.
Dengan panjang ± 13 meter, dan diberi wangi-wangian yang tidak mengandung
alkohol.
2.
Jenazah
diletakkan pada kain kafan yang telah disiapkan. Kalau jenazah terluka parah
dan terus menerus mengeluarkan darah, maka dilapisi plastik agar kain kafannya
tidak terkena darah. Lalu tangannya disedakepkan.
3.
Tutup
lubang-lubang yang ada pada jenazah menggunakan kapas agar tidak menimbulkan
bau dan mengeluarkan kotoran.
4.
Sela-sela jari
tangan jenazah diberi kapas semua dan sela-sela jari kaki jenazah hanya diberi
kapas pada bagian sela-sela jempol kaki.
5.
Terkadang kain
kafan ada yang sudah dibuat baju dan ada juga yang masih berupa lembaran kain.
Bagi jenazah perempuan bagian kepalanya ditutupi dengan kain berbentuk
mukena/kerudung. Sedangkan bagi jenazah laki-laki wajahnya ditutupi dengan
kapas yang besar.
6.
Lalu, jenazah
dibungkus dengan kain kafan, sesudah itu di pocong 3 tali (kepala-perut-kaki).
Baru setelah itu di sholati.
4.
Tata cara menyalatkan
jenazah :
1.
Semua jamaa’ah
berdiri berdasarkan shof masing-masing dan dalam posisi menghadap qiblat.
Bagi jenazah
laki-laki, posisi kepala berada di selatan.
Bagi jenazah
perempuan, posisi kepala berada di utara.
2.
Berniat
menyalatkan jenazah baik dalam hati maupun dilafadzkan.Seperti :
اصلّى
على هذا الميّت/ هذه الميّتة اربع تكبيراتٍ مستقبل القبلة اماما/مأموما لله تعالى.
3.
Takbir setelah
niat itu termasuk Tajbirotul Ihram / Takbir pertama. Setelah itu dilanjutkan
dengan membaca surat Al-Fatihah sampai selesai.
4.
Takbir ke 2
dilanjutkan dengan membaca sholawat Nabi Muhammad SAW. Seperti :
اللهمصلىعلىمحمدوعلىالمحمدكماصليتعلى ابراهيموعلىالابراهيموباركعلىمحمدوعلىالمحمد٠كماباركتعلىابراهيموعلىالابراهيم٠فىالعالمينإنّكحميدمجيدٌ٠
5.
Takbir ke 3 di
ikuti dengan membaca do’a. seperti :
اللهّماغفرله﴿لها﴾,وارحمه﴿ها﴾,وعافه﴿ها﴾,واعفعنه﴿ها﴾,
واكرمنزله﴿ها﴾,ووسعمدخله﴿ها﴾,واجعلالجنّةمسواه﴿ها﴾٠
6.
Takbir ke 4 di
ikutidengan membaca do’a. seperti :
اللهّملاتحرمنااجره﴿ها﴾,ولاتفتنّابعده﴿ها﴾,واغفرلناوله﴿ها﴾٠
7.
Ucapkan salam
2x, sambil menengok ke kanan dank e kiri sambil membacanya dengan lengkap.
السّلام عليكم ورحمة الله وبركاته٠
8.
Setelah selesai
di sholatkan, jenazah diangkat menuju kuburan.
5.
Tata cara menguburkan
jenazah :
1. Gali kuburan dengan kedalaman setinggi orang dewasa
yang normal ±2 m, panjangnya sesuai dengan ukuran jenazah, lebar sekitar 70-80
cm.
2. Siapkan kayu penutup / padung liang lahat secukupnya.
3. Siapkan batu nisan atau benda apa saja untuk digunakan
sebagai tanda kuburan.
4. Siapkan pasaran atau keranda jenazah, jika jenazahhnya
dewasa. Namun jika jenazahnya anak kecil cukup dipangku dengan kedua tangan.
5. Jenazah diusung menuju kuburan.
6. Keranda yang berisi jenazah di letakkan di sebelah
kiblat.
7. Harus ada 2 orang yang siap menerima jenazah di dalam
liang kubur.
8. Jenazah diturunkan secara perlahan dengan mendahulukan
sebelah kaki kanan
9. Jenazah dibaringkan dan dimiringkan kea rah kiblat.
10. Berilah bantalan tanah liat di bawah kepala dan pipi
jenazah sehingga wajahnya tetap menghadap kiblat.
11. Semua tali pengikat kain kafan luar harus dibuka.
12. Bukalah juga kain kafan yang menutupi wajah dan kaki
jenazah sehingga kulit muka dan kakinya bersentuhan langsung dengan tanah.
13. Tutuplah liang lahat dengan kayu dan padungyang telah
disediakan.
14. Timbunlah liang kubur dengan tanah sehingga rata
kembali.
15. Setiap orang yang hadir disunnatkan menyapukan tanah
3x sambil membaca do’a
16. Pasanglah batu nisan sebelum liang kubur selesai
ditimbun.
17. Kemudian di talqin dan dibacakan do’a sebagai berikut
:
اللهم
يآ انيس كل وحيد ويا حاضِرا ليس يغيب٬ آنس وحدتنا ووحدته﴿ها﴾
وارحم
غربتنا وغربته﴿ها﴾ ولقن حجته﴿ها﴾ ولا تفتنا بعده﴿ها﴾
واغفرلنا وله ﴿ها﴾ يآ الله يارب العالمين ربنا اغفرلنا
ولإخواننا اللذين سبقونا باالإيمان ولا تجعل فى قلوبنا غلا للذين آمنوا ربنآ إنّك
رؤف رحيم٬ سبحان ربك رب العزة عما يصفون وسلام على المرسلين والحمد لله رب
العالمين٠
18. Setelah itu, pulanglah para penghantar itu secara
bersama-sama.
·
Makanan tradisi pengiriman do’a untuk jenazah
1.
Apem : Shodaqoh pada si jenazah tujuannya untuk
mendo’akan si jenazah (Topi)
2.
Pisang : Shodaqoh pada si jenazah tujuannya untuk
mendo’akan si jenazah (Tongkat)
3.
Roti : Shodaqoh pada si jenazah tujuannya
untuk mendo’akan si jenazah (Bekal makanan untuk dimakan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar